Singkawang, 15/10/2013 (Media Center) Ketua Umum Panitia
Pelaksana Pesparawi VII Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Libertus, M.Si,
mengungkapkan bahwa Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) digelar dengan
tujuan positif, melalui Pesta ini gereja-gereja dengan jemaatnya (komunitas
paduan suaranya) dipacu, didorong untuk mengesksplorasi, melatih dan
meningkatkan kapasitas paduan suara masing-masing untuk menjadi bagian penting
dan berkelanjutan dalam tata ibadah, Selasa(15/10).
“ Pada tahap proses yang sama, keikutsertaan mereka akan
turut membina persaudaraan kristiani untuk mewujudkan kerukunan antar suku.
Buah dari paduan seperti itu akan menjadi dasar yang kokoh, tulus dan terbuka
dalam konteks hubungan dengan umat beragama yang lain, juga dengan pemerintah,
secara setara dan nyata yang pada gilirannya akan mencerminkan kesatuan dan
persatuan bangsa” ungkap Libertus.
Lebih lanjut Libertus mengatakan dengan PESPARANI sesungguhnya sama seperti keikutsertaan
dalam kebaktian pelayanan kesaksian paduan suara di gereja. Setiap yang
terlibat, konduktor, sopran, alto, tenor dan bas hingga pemusik yang
mengiringi, harus selalu tampil dengan penuh tanggungjawab sehingga paduan
suara yang dilantunkan adalah merupakan refleksi iman
“Beberapa sasaran
serta tujuan diselenggarakannya PESPARAWI antara lain agar kualitas iman dan
ketaqwaan kita semakin meningkat, tata cara dan pola hidup semakin terarah
kepada kepenuhan firman Tuhan, hidup dalam kasih dan peduli terhadap sesama,
jadi bagian dari pelayanan Kristiani khususnya dalam era pembangunan nasional
saat ini agar kesejahteraan masyarakat semakin terwujud. Saling memperhatikan
satu dengan lainnya, yang merasa mampu hendaklah menopang yang lemah. Sebaliknya
yang lemah bersedia dituntun” kata Libertus.
Lebih lanjut Libertuss mengatakan selain tersebut diatas
dengan PESPARAWI diharapkan agar
memahami keaneka-ragaman denominasi sebagai anugerah Tuhan yang disyukuri,
bukan sebaliknya, agar terwujud kerukunan. Tembok-tembok pemisah akan semakin
menipis sehingga setiap umat Kristen di manapun menikmati persaudaraan, seiman
dan rukun dalam sikap dan tindakan sehari-hari. Di sisi lain, kita berharap
saudara- saudara beragama lainnya juga bersikap sama karena kebhinekaan kita
sebagai bangsa hendaklah dijadikan sebagai sarana kesemarakan hidup berbangsa
dan bernegara, bukan untuk menekan yang lain.
“ istilah pertandingan dalam bahasa lomba paduan suara,
bukan dalam istilah sehari-hari di mana orang saling mengalahkan dan menjatuhkan
dan yang dipertandingkan adalah kualitas pembinaan sehingga pengertian 'lomba'
adalah "kualitas paduan suara diperbandingkan." (bukan
dipertandingkan). Sangat diharapkan, melalui PESPARAWI Nasional setiap orang
yang ikut berperan-serta akan selalu mengingat bahwa kegiatan PESPARAWI adalah
bagian tugas pelayanan gereja. Dalam pemahaman itu, maka apabila nyanyian
gereja diperlombakan itu berarti bahwa kualitas penyajian paduan suara yang
membawakan lagu tersebut perlu dan harus pula semakin ditingkatkan. Sekaligus,
bagian dari upaya kita untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
penyanyi-penyanyi gereja” pungkas Libertus.
0 komentar:
Posting Komentar