SUKSESKAN PESPARAWI VII TINGKAT PROV. KALBAR DI KOTA SINGKAWANG

Selasa, 22 Oktober 2013

Pesparawi untuk Lestarikan Budaya Rohani

Senin, 21 Oktober 2013 21:52 WIB

Marching Band dari Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Untan tampil pada Pembukaan Pesparawi VII se-Kalbar di Standion Kridasana Singkawang, Senin (21/10/2013), | Foto: TRIBUN PONTIANAK/NASARUDDIN
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Ketua Panitia Pesparawi VII Kalbar, Libertus mengungkapkan, Pesparawi dilaksanakan dalam rangka melestarikan budaya rohani. Pesta, dalam hal ini, menurutnya, bukan berarti foya-foya.

"Pesparawi merupakan wadah menyampaikan visi kemanusian, kerukunan, keadilan, kesejahteraan. Sampaikan misi kemanusiaan, keanekaragaman, yang menghargai kemajemukan," ungkapnya saat memberikan sambutan, di Stadion Kridasana Singkawang, Senin (21/10/2013).

Dia menyatakan, merupakan kehormatan bagi Singkawang menjadi tuan rumah. Sebab, setelah tahun ini, maka 42 tahun akan datang baru Singkawang akan menjadi tuan rumah.

Meski demikian, Libertus menyayangkan beberapa baliho dan spanduk yang dipasang, dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan adanya oknum yang belum bisa menerima perbedaan.

Wali Kota Singkawang, Awang Ishak mengungkapkan, Singkawang merupakan daerah yang majemuk. Oleh karenanya, sudah menjadi keharusan untuk saling menghargai dan menghormati antarsesama.

"Hari ini kita laksanakan Pesparawi. Mari kita meriahkan. Selaku pemerintah, kita mengayomi semua masyarakat. Saat Cap Go Meh, kita meriahkan. Begitu juga saat ini," ungkapnya.

Awang menyatakan, bukanlah kita dilahirkan sebagai manusia bisa memilih suku, tempat. Oleh karenanya, buang egoisme keakuan.

"Perbedaan harus disikapi dengan saling menghargai. Keegoan hanya menjadi jalan kehancuran. Agama diwahyukan Tuhan untuk membela manusia. Agama adalah jalan, bukan tujuan. Dengan bimbingan agama, manusia diharapkan menjalani hidup dan membangun peradaban dengan benar," ujarnya.

Penulis: Nasaruddin
Editor: Arief

0 komentar:

Posting Komentar